bekapjabar.com Kabupaten Bekasi – Aksi damai menuntut Pemkab Bekasi menindak tegas kontraktor yang sudah mengerjakan infrastruktur di tahun 2021 namun tidak sesuai ketentuan kontrak.
Koordinator Aksi Gibas Kabupaten Bekasi Noval menuturkan, sebelumnya Gibas telah melaporkan pada tahun 2021 beberapa temuan terkait banyaknya penyalahgunaan wewenang pada produk projects pekerjaan konstruksi di Kabupaten Bekasi tahun 2021.
“Kami melaporkan ke Dinas Bina Marga Bina Konstruksi pada bulan januari, namun sampai saat ini tidak ada tindakan tegas dari pihak dinas, pengawas dan konsultan di lapangan tidak berani menindak tegas,”tuturnya. Selasa (14/06/22).
Sampai saat ini, Pemkab Bekasi melalui Dinas BMBK tidak berani menindak tegas kontraktor yang menyalahgunakan kontruksi pembangunan yang sudah ditentukan. Selain melaporkan ke Dinas pihaknya juga mengaku melaporkan hal ini kepada Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi pada Desember 2021.
“Kami melaporkan ini pihak kejaksaan menjawab menunggu enam bulan masa menyarankan pada masa pemeliharaan yang setelah dikerjakan namun sampai saat ini tidak ada tanggapan serius terhadap kontraktor,”tegasnya.
Dalam laporannya juga ada perhitungan tentang dugaan tindak pidana korupsi di Kabupaten Bekasi tentang pembangunan kontruksi jalan yang dianggarkan APBD tahun 2021.
“Ini bukti kami laporkan dan kami meminta kejaksaan untuk berani menolak tegas oknum kontraktor dan kombinasi bahkan harus berani menindak proses lelang yang kami juga banyak permainan di dalam proses tersebut jadi kami semua Gibas Kabupaten Bekasi disini menyuarakan aspirasi tersebut,”bebernya.
Pihaknya juga mengancam apabila dalam laporan ini tidak ditanggap i dan tidak ada keseriusan dari Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Kejaksaan akan turun kembali.
“Laporkan kami minta khususnya kejaksaan harus berani menindak tegas, kerugiannya tidak sedikit puluhan miliar yang kami sampaikan dalam analisa kami dan tumbuhan serta kami lampirkan data data jika diminta kejaksaan harus berani untuk lebih tegas apa kerjaan di wilayah Muaragef mbong Pantai Bungin itu dianggarkan 4 miliar lebih namun pekerjaannya tidak karuan,”tutupnya.( sgd)