Bekapjabar.com BANDUNG – Tugas berat menanti ketua umum Komite Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat yang baru. Tugas tersebut terkait dengan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan berlangsung di Sumatera Utara-Aceh pada 2024.
Seperti diketahui, pada pelaksanaan PON sebelumnya, Jawa Barat selalu menjadi juara umum. Setelah menjadi yang terbaik ketika menjadi tuan rumah pada PON XIX pada 2016, Jawa Barat juga menjadi yang terbaik pada PON XX di Papua pada 2021.
Meski berat, Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin telah memberikan kiat-kiat yang bisa dilakukan oleh ketua umum baru pada acara Diskusi Olahraga Menatap Masa Depan Olahraga Jawa Barat: Prestasi, Pembinaan, Organisasi. Diskusi yang dilaksanakan Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat itu berlangsung di Aula Gedung PWI Jabar, Kamis (16/6/2022).
Ahmad mengatakan, untuk mancapai target juara, mengenalis kemampuan diri sendiri adalah keharusan. “Kemudian, kita harus tahu kemampuan calon lawan. Selanjutnya, kita kuasai arena pertempuran,” ucap Ahmad.
Dia mengatakan, saat PON XVIII yang berlangsung di Riau pada 2012, target Jawa Barat adalah memperbaiki posisi di klasemen. Target itu tercapai, Jawa Barat finis di posisi kedua.
“Itu menjadi bekal bagi kita. Bahwa kita tahu kemampuan lawan dan kemudian harus unggul dibanding mereka. Namun, untuk menuju yang kita inginkan, di dalamnya ada proses yaitu manajemen pembinaan, strategi, serta kolaborasi,” ucap Ahmad.
Ketua II KONI Jabar Bidang Pembinaan dan Prestasi, Yunyun Yudiana, menambahkan, untuk mencapai hattrick juara umum PON, Jawa Barat sebenarnya sudah memiliki modal. Yang paling nyata adalah atlet Jawa Barat menyumbang 30 persen medali emas di SEA Games 2021 yang berlangsung di Vietnam. Dari 69 medali emas yang diamankan Indonesia, 29 di antaranya merupakan hasil kontribusi atlet Jawa Barat.
Selain itu, dia mengatakan, atlet yang berada di perbatasan cenderung memiliki rasa kedaerahan yang sangat tinggi. Mereka tak mau pindah ke daerah lain meski dijanjikan uang saku yang lebih besar.
“Modal dasar itu, lalu didukung KONI kabupaten/kota dan tentu saja pemerintah, maka saya yakin bisa hattrick pada 2024 nanti,” ucapnya.
Yunyun juga menjelaskan hal yang dibutuhkan atlet untuk bisa meraih prestasi terbaik. Menurutnya, harus ada dukungan sport science, lingkungan Latihan kondusif, sarana dan prasarana kondusif, anggaran cukup, gizi baik, pelatih berkualitas, dan organisasi profesional.
Sedangkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat, Asep Kusmana, mengatakan, kolaborasi harus terus dilakukan untuk mewujudkan Jawa Barat hattrick juara umum di PON.
“Kolaborasi itu melibatkan DPRD, KONI, dan Dispora. Mudah-mudahan dengan kolaborasi itu, bisa hattrick di PON mendatang,” ucapnya.
Harapan Jawa Barat menjadi juara umum di PON XXI juga diungkapkan Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat.
Menurutnya, Jawa Barat di ajang multievent itu sangat membanggakan. Sebab, bukan cuma juara saat menjadi tuan rumah, tetapi juga Ketika bertarung di Jawa Barat.
“Harapannya, untuk pelaksanaan PON mendatang juara lagi,” ucapnya.
Ketua Siwo PWI Jabar, Brilliant Awal, mengatakan, dasar digelarnya diskusi olahraga ini adalah untuk mendatangkan ide dan gagasan untuk olahraga Jawa Barat lebih baik ke depan.
“Kalau patokannya juara umum PON, maka harapannya di PON mendatang juga juara umum. Ini juga menjadi gambaran apa yang harus dilakukan oleh bakal calon ketua umum jika terpilih nanti,” ucapnya.
Tiga kandidat datang
Tiga kandidat yang sudah menyatakan bakal maju dalam kontestasi pemilihan ketua umum KONI Jabar hadir dalam acara yang dilaksanakan Siwo PWI Jabar ini. Mereka adalah Arief Prayitno, Budiana, dan Gunaryo. Sebenarnya ada satu lagi yang sudah menyatakan siap maju tatapi tidak hadir, yakni Daud Achmad.
Pada kesempatan itu, Arief menyatakan kesalutan dengan prestasi Jawa Barat saat KONI dipimpin Ahmad Saefudin. Sebagai orang yang juga terlibat dalam tiga pelaksanaan PON, dia menyatakan kesiapan melanjutkan grand strategy yang sudah dibangun.
“Yang perlu ditingkatkan ke depan adalah kebersamaan. Secara berkelanjutan, kita harus mengikuti apa yang telah dilakuakn pendahulu,” ucapnya.
Dia juga menekankan, agar pembinaan tidak tersentral di Kota Bandung, Selain itu, mengenai pembinaan prestasi, setelah acara atau kegiatan tak langsung ditinggalkan.
Budiana yang sekarang menjabat Ketua Harian KONI Jabar juga menyatakan pujiannya kepada KONI di bawah kepemimpinan Ahmad Saefudin. Khususnya di kepemimpinan periode kedua. Menurutnya, hanya Jawa Barat yang bisa juara umum PON secara berturut-turut.
“Dinamika di periode kedua luar biasa. Nah, siapa pun ketua KONI baru nanti harus bisa seperti beliau. Pak Ahmad nyaris sempurna. Beliau ketua KONI yang akomodatif, tepat di tempat dan waktu,” ucapnya.
Sedangkan Gunaryo mengatakan, sesuai rapat anggota tahunan (RAT), target di PON selanjutnya adalah juara umum. Untuk menuju ke sana, harus menyukseskan dulu pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat yang berlangsung November 2022.
“Setelah dari sana kita bentuk prestasi,” ucapnya. (*)