Bekapjabar.com JAKARTA – Kabupaten Bekasi berhasil menjadi salah satu dari 5 Kabupaten/Kota di Indonesia yang dalam dua tahun berturut-turut menyandang Predikat Bebas Filariasis atau penyakit kaki gajah. Predikat tersebut ditandai dengan penyerahan Sertifikat Eliminasi Filariasis yang disematkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dalam acara Puncak Peringatan NTD’s Day Tahun 2023, di The Krakatau Grand Ballroom, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (21/2).
“Ini berdasarkan survei yang dilaksanakan Kemenkes bahwa Kabupaten Bekasi salah satu dari 5 Kabupaten/Kota yang dalam dua tahun berturut-turut dinyatakan angkanya sangat kecil dari 10.000 penduduk, hanya 1 atau kurang orang yang terkena sehingga diberikan sertifikat bebas Filariasis,” ujar Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, saat diwawancarai.
Dani mengatakan, keberhasilan ini merupakan komitmen nyata Kabupaten Bekasi dalam kurun waktu 7 tahun lebih cepat dari target nasional dan dunia dalam menangani mengeliminasi Filariasis.
“Kita tujuh tahun lebih cepat dari target nasional dan dunia dalam mengeliminasi Filariasis sampai tahun 2030,” ucapnya.
Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan akan terus mempertahankan status bebas Filariasis ini melalui Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) agar menjadi budaya masyarakat, yang dinilai efektif dalam mencegah dan mengendalikan penyakit tersebut.
“Kami akan terus melakukan promosi kesehatan melalui PHBS agar menjadi budaya masyarakat, karena itu cara paling efektif dengan pencegahannya pola hidup bersih, nyamuk tidak berkeliaran, serta mendorong untuk melakukan survey ke masyarakat agar tidak ada kasus serupa.” tukasnya.
Plt. Dinas Kesehatan, dr. Alamsyah, menyebutkan upaya pengendalian Filariasis ini dimulai dari sosialisasi dan penekanan PHBS kepada masyarakat. Secara berkala, Dinas Kesehatan juga memberikan pengobatan terhadap kasus-kasus yang ditemukan dan dianggap berhasil melakukannya hingga sembuh.
“PHBS akan kami tekankan terus, karena nyamuk ini faktornya dan berdiam didaerah yang kotor, maka itu kami berhasil mengajak masyarakat untuk melakukan itu. Selanjutnya kami secara berkala juga memberikan pengobatan,” katanya.
Alamsyah juga mengatakan bahwa tenaga kesehatan Kabupaten Bekasi juga melakukan screening secara menyeluruh kepada pendatang yang akan masuk wilayah Kabupaten Bekasi, guna meminimalisir penderita penyakit serupa.
“Tenaga kesehatan terus bekerja melakukan screening tindakan menyeluruh untuk para pendatang, jadi tidak ada penderita yang masuk ke wilayah Kabupaten Bekasi.” pungkasnya.
Dalam acara yang bertemakan “Tingkatkan Kepedulian Untuk Wujudkan Indonesia Bebas Penyakit Tropis Terabaikan” tersebut, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan arahan khusus terkait pencegahan dan pengendalian terhadap penyakit Frambusia dan Filariasis, dengan tiga jurus, yakni protokol kesehatan yang dijaga, surveilanse yang baik secara menyeluruh, dan vaksinasi.
“Hanya ada tiga jurus yang harus kita lakukan dalam mencegah dan mengendalian penyakit-penyakit seperti ini. Pertama prokes yang harus terus kita perketat, surveilanse yang bagus dan vaksinasi bagi yang belum.” jelasnya.(red)