Kabupaten Bekasi bekapjabar.com Sabtu(08/0kt/2022) – Ratusan warga dari berbagai Pelosok kampung Triti Desa Banjarsari Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi dan sekitarnya berdesak-desakan berebut hasil bumi berupa makanan yang dibentuk dalam berapa tampah gunungan dalam perayaan Grebeg Maulid dihalaman Musholah Walisongo Kampung Teriti Desa Banjar Sari Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi , Sabtu(08/0kt/2022)
Hampir 12 buah gunungan yang menjadi lambang dan diperebutkan oleh ratusan warga setelah dikirab menandai puncak tradisi Sekaten yang diselenggarakan oleh pengurus DKM Musholah Wali Songo yang terletak dikampung Teriti Desa Banjarsari untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kirab berlangsung dari siang hingga malam dan diikuti oleh kaum ibu-ibu dan bapak-bapak.
Setelah Kyai H. Hasim Gondrong membaca doa bersama dua belas pasang gunungan hasil DKM Musholah Wali Songo langsung diperebutkan oleh Ratusan warga yang hadir di halaman musholah Wali Songo .
N (45) seorang warga asal kampung Teriti mengatakan sengaja datang ke Musholah Wali Songo untuk mencari berkah dari Grebeg Gunungan yang menjadi rebutan warga tersebut.
“Saya bersama teman dan tetangga berebut mendapatkan tampah dan rengginang, makanan serta isi gunungan itu, menjadi lambang akan mendatangkan berkah,” kata N. kepada media bekapjabar.com
Menurut Ust. Budi (Ketua DKM Musholah Wali Songo )Kampung Teriti Desa Banjar Sari Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi, kegiatan Grebeg Maulid merupakan puncak Sekaten yang dikirab setiap tahun di musholah Wali Songo kampung Teriti Desa Banjarsari kecamatan Sukatani kabupaten Bekasi .
Ust. Budi mengatakan kegiatan grebeg tumpeng ditandai dengan kyai membacakan doa . Dan, kemudian juga mengeluarkan gunungan hampir sebanyak dua belas pasang yang berisi hasil makanan serta lauk pauk dllnya
Gunungan Jaler berisi hasil bumi atau makanan yang ada, Mentah dan sudah matang, seperti jenis umbi-umbian dan buah yang bergelantung, mengandung makna bahwa seorang laki-laki harus bekerja mencari penghidupan untuk keluarganya.
Menurut dia, semua itu, tidak lepas dari yang memberikan kehidupan, artinya manusia harus tergantung dari yang memberikan rezeki, dan rezeki sudah ada yang mengatur yakni Tuhan Yang Maha Esa.
Dia mengatakan Gunungan istri berupa tumpukan makanan yang telah diolah yang siap saji, artinya seorang perempuan harus mampu mengatur kebutuhan hidup keluarganya. Acara Gunungan Grebeg Maulid di musolah wali songo di hadir kyai H.Hasim Gondrong serta ibu-ibu warga Desa banjar sari dllnya (penulis suganda)