PENGERJAAN PEMAGARAN SD PASIRSARI 03 DIDUGA TIDAK MENGINDAHKAN KESELAMATAN SISWA SEKOLAH

AMS
SDN Pasirsari 03 Kondisinya Memprihatinkan dan memerlukan perhatian dari dinas-dinas terkait

bekapjabar.com Kabupaten Bekasi – Pengerjaan pemagaran sekolah di SDN Pasirsari 03 dari Dinas Cifta Karya Dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi diduga lalai dan tidak memperhatikan keselamatan siswa sekolah. Hal tersebut dikeluhkan orang tua siswa SDN tersebut.

“Itu batu-batu kali yang ada di halaman, kenapa tidak dirapihkan dulu ya? Kan itu berbahaya, gimana kalau anak-anak bermain berlarian kesandung atau jatuh kebatu itu? Bisa luka tuh anak, Ujar orang tua siswa yang tidak mau di sebut namanya.

Menurut pantauan media bekapjabar.com yang didampingi Ormas Banaspati dan Ketua Komite Sekolah, terpantau dari mulai pembangunan pemagaran sampai selesai pembangunan, tidak mengindahkan keselamatan siswa-siswa yang bersekolah. Hal tersebut bisa dilihat dari material yang hampir memenuhi separuh halaman sekolah, terutama batu-batu kali yang cukup besar dan tajam-tajam. Selasa 22/11/2022.

Pengerjaan proyek pemagaran sekolah dengan Nomor : PG.02.02/207/SPK/UPTBANGUNAN.1/2022 dan nilai kontrak Rp. 127.849.842.35 dengan kontraktor CV. Aprilia diduga tidak sesuai RAB. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Ormas Banaspati Cikarang Selatan yang akrab dipanggil Bang Jaro.

“Saya menduga proyek pemagaran ini tidak sesuai RAB , kami sebagai lembaga sosial kontrol harusnya boleh melihat RAB, tapi kami sudah pernah minta sama kontraktor tapi tidak dikasih dengan alasan rahasia. Masa dizaman keterbukaan ini, minta hal seperti itu tidak boleh. Dan yang lebih penting lagi sekolah ini kebutuhannya ada yang lebih urgent lagi, salah satunya butuh ruang kelas untuk kelas 2 yang sekarang harus bergantian dengan kelas 1 dan beberapa plafon kelas yang sudah rusak, juga pintu toilet yang semuanya rusak. Kenapa itu tidak didahulukan”, Ujar Bang Jaro dan diaminkan oleh ketua komite R. Edi Sukardi.

Dari hasil pantauan kondisi SD Pasirsari 03 juga cukup memprihatinkan. Sampah-sampah bertebaran terutama dibelakang ruang kelas, banyak botol-botol dan bekas minuman kemasan berserakan.

Ketua Komite Sekolah R. Edi Sukardi mengungkapkan kepada media bahwa kondisi ini perlu disikapi oleh semua pihak mulai dari sekolahnya sendiri sampai dinas-dinas terkait.

“saya juga melihatnya merasa prihatin, sampah menumpuk sudah seperti di lapak pengepul barang bekas, apalagi sekarang musim hujan, kan bisa menimbulkan penyakit kepada murid-murid disini”, ungkapnya.

Mengenai kekurangan kelas untuk kelas 2, R. Edi Sukardi menjelaskan, “sebenarnya masih ada satu ruang lagi yang bisa dipakai untuk ruang kelas, tapi saat ini dipakai tempat tinggal penjaga sekolah dan keluarganya. Saya tidak mengerti kenapa ruang kelas dan perpustakaan bisa dipakai tempat tinggal, harusnya dimaksimalkan dulu untuk ruang belajar. Hal ini sudah coba saya sampaikan kepada Kepala Sekolah. Tapi sampai hari ini belum ada realisasinya”, jelasnya.

“Kami semua berharap kondisi sekolah yang kumuh ini bisa segera mendapat perhatian dari dinas-dinas terkait,kami berharap sekolah SDN PASIRSARI 03 menjadi sekolah yang berkualitas agar menghasilkan siswa-siswi berprestasi notabane nya menjadi generasi penerus bangsa, menurut sepengetahuan kami SDN PASIRSARI 03  sampai saat ini belum ada prestasi yang menonjol,” Pungkasnya.

Redaksi