Bimtek ke Bali Berbuntut Panjang, Kekecewaan Peserta Bimtek BPD Ke Bali Ada Apa

AMS

KABUPATEN BEKASI – Pemerintah Kabupaten bekasi propinsi jawa barat dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) telah melaksanakan Bimbingan Teknis di pulau Bali yang bertempat di Paragon Resort Hotel yang dimulai dari tanggal 6 sampai dengan tanggal 10 Mai tahun 2024

Acara yang diselenggarakan EO Lembaga Management Indonesia. (LEMINDO) yang mengikuti bimtek adalah para kepala desa dan para ketua Badan pemberdayaan Desa (BPD) dan di hadiri oleh PJ Bupati Bekasi dan kelapa bidang DPMD (Kabid DPMD) serta kepala seksi (Kasi) pemdes.

Menurut keterangan salah satu narasumber peserta Bimtek pada saat di konfirmasi awak media mengatakan di dalam pelaksanaan bimtek, bahwa EO tersebut itu kurang profesional dalam pengelolaannya,” katanya

“Ya pak saya peserta bimtek dari anggota BPD Kecamatan Karang bahagia tapi tolong jangan di publikasi kan nama saya,”tuturnya

Lebih lanjut Ia menjelaskan di dalam pelaksanaannya itu sangat amburadul alias acak acak kan salah satu contoh nya para peserta bimtek yang akan berangkat menuju Bali sampai ada yang tiket nya hangus sebanyak 20 tiket (orang) ini akibat tidak adanya pendamping dari panitia dan di dalam pelaksana, tersebut “tegasnya

Begitupun Waktu ada pembahasan materi Bumdes dari desa Badung, juga sama tidak ada beda nya sama, dan begitu juga para peserta banyak yang numpuk alias berjubel di depan hotel paragon ,nunggu bus yang mau menjemput nya dari pagi sampai siang hari tidak juga kunjung datang, akhirnya ada peserta yang berinisiatif agar para peserta yang numpuk dan berjubel di depan hotel paragon agar bergabung dengan peserta mobil No 3 yang mau berangkat antar ke desa bandung walau pun di dalam bus sudah penuh berjubel,”ungkapnya

Walaupun dengan perasaan hati kecewa yang sangat dongkol, banyak peserta yang ngegrutu tetap memaksakan untuk menaiki bus.

“Ya mau gimana lagi di karenakan bus sudah tidak ada lagi yang menjemput nya, sudah jelas memang EO ini dalam mengelola nya kurang baik di setiap mau melaksanakan kegiatan apa pun, tidak ada yang mau mendampingi atau mengawal nya seolah – olah membiarkan para peserta semrawut tidak ada yang memimpin nya di biarkan begitu saja seolah olah tidak bertanggung jawab.”

Nah begitu juga peserta dari kecamatan serang baru ada dua orang yang tidak ke bagian baju dan kaos. saya berharap kalau ada giat kembali saya akan buat catatan kalau mau pakai EO tersebut.”tutupnya.

(Sgd)